By : Syahandrian Eda
Sungguh pun menyimak haru elegimuYang dicemburui picik
Oleh rakus-rakus biang kedunguan
Hatiku termantik oleh jalang nalar
Bahwa terbakar oleh percikan dendam
Ingin bakar saja kesumat
Biar siksa meradang tuba
Yang selama nafas ceritamu sedulang susu
Perintah Ma'ruf tak lagi menasihati Munkar
Oleh ceramah yang dianggap sampah
Jangan kira aku marah
Sebab amarah sudah lebih dulu murka
Bukan pula lantaran kearifan bijak
Ketika luka menganga begitu perih nelangsa
Maka, kesabaran cabar tergerus hingga ke ujung garis tepi
Paksa aku mendamai resah
Yang sekira haru itu membiru langit
Menyombongi senja
Padahal kita sama-sama tahu
Biru lautan pun akan legam bila malam meradang
Pun hati ini
Gerah oleh sekam membara
Mencumbui kegadisan ceritamu sedang lara
Sementara kenangan indah pun tak sanggup bermesra
{ 0 komentar... Skip ke Kotak Komentar }
Tambahkan Komentar Anda