By : Soetan Radjo
Tarian ujung mata pena
Jatuh ke bibir jurang berbatu
Aksara menapak dinding terjal
Ritma berlidah menjulang langit
Bait menyapa hangat lengkang
Syair dipulun awan berarak
Kata diungkai tangan angin
Kalimat luluh di tikam badai
Debu berserakan di atas laut
Bercumbu buih dilamun riak
Dihempas lidah menjilat bibir
Kaukah di balik awan kelam
Di antara dendang pungguk merindu
Kaukah yang mengiring malam
Di antara lolong srigala malam
menutup Menggetarkan tulang delapan kerat
Sehingga tak mampu berdiri
Mencumbu telaga memeras cekung
Gerimis jatuh menikam dingin
Kaukah......itu , yang berjubah
Berjubah panjang menutup kaki
Kaukah yang tidak bermata
Kaukah yang tidak bertelingga
Tidak cukupkah bagimu
Telah berputih berpasang mata
Tertusuk hangat lengkang
Tidak cukupkah bagimu
Perlukah
Mereka berputih tulang
Mengasah tulang meraut mata
Oh......tidak , tuan
Cukuplah semua yang telah
Tulang yang telah berserak
Di tengah rimba tanah-airku
Di tengah rimba tanah-airnya
Di tengah rimba tanah-air mereka
Tanah-air kami di bumi sama
Tulang-tulang belum lapuk
{ 0 komentar... Skip ke Kotak Komentar }
Tambahkan Komentar Anda